Tidak terasa, kebiasaan menulis akhir dan awal tahun yang berjudul Refleksi dan Injeksi (R & I ) sudah kali ke V ini. Semoga bisa meneruskan sampai saya bosan.
Mengawali menulis R & I V ini kutilik lagi tulisan R & I tahun lalu, ada beberapa point yang harus kuingat yaitu, Refleksi 1. Warning 4/5 tahun. 2. U-27. dan Injeksi : MENIKAH!
Baiklah kawan, satu persatu akan aku refleksikan perjalanan setahun hidupku sepanjang 2010 di halaman putih ini.
Refleksi
1. Warning 4/5!
Warning 4/5 tahun itu, menjelma menjadi tanda tanya dan ketakutan-ketakutan, selain juga sebuah pertanda untuk bersiap-siap.
Memang warning itu diucapkan pamanku untuk parjalanan hidupku, bahwa aku harus belajar di pondok selama 4 tahun dan kemudian menikah setelah 5 tahun (setahun berikutnya). Tetapi bagiku dan beberapa ustadz yang sering ku ajak diskusi, aku pernah mengkaitkan, bahwa ini ada juga hubungannya dengan pondok. Akan ada hal besar di tahun ke 5 aku di pondok ini. Tapi apa? aku sudah menuliskannya setahun yang lalu kawan di R & I – IV:
Lhah!!!! apa lagi hal besar yang akan terjadi pada tahun ke 5 ?.Ā Maka di wall FB aku tuliskan:
Tiba-tiba menjadi matematis-analitis-predict(is). Ah, aku bukan dukun. Aku Hidup Hari Ini. Laa khauf wa laa tahzan.
November 3 at 10:09am
Ternyata, tahun ke 5 aku di kota Ledre ini benar-benar menjadi tahun yang bersejarah. Banyak hal-hal besar terjadi di tahun 2010 ini.
1.Ā Untuk Mbah Kung.
Aku pertama kali bertemu 5 tahun lalu.Ā Seorang yang menurut penilaianku dan mungkin banyak orang adalah : Manusia Multisederhana. Iya, benar tidak cukup dengan kata “sederhana”. Dari aspek berpakaian beliau sederhana. Dari aspek makanan sehari-hari yang beliau santap, sederhana. Dari aspek kendaraan pribadi beliau sederhana. Dari cara bicara, beliau sederhana. Dari cara berjalan beliau sederhana, dari cara menyapa, beliau sederhana, dari minuman yang minum, beliau sederhana, dari rokok yang dinikmati juga sederhana.
Tapi ada yang tidak sederhana dari beliau, yaitu : dalam bersedekah. Gus Huda pernah menyampaikan bahwa hampir semua masjid di Bojonegoro pernah dibantu oleh beliau.
Beliau adalah Almagfurullah H. Rahmat, pemrakarsa, pendiri, pemilik dan donatur (satu-satunya) Pondok Pesantren Modern Ar-Rahmat.
Tahun 2010 ini, berkebalikan dengan usia beliau yang kian bertambah, kesehatan beliau berkurang. Itulah sakit yang saya tahu selama 5 tahun ini sampai membuat beliau masuk rumah sakit.
Menurut cerita ibu warung-sebelah beliau tidak pernah sakit. Sebenarnya bukannya tidak pernah sakit, tapi karena kesederhanaan beliau. Sakit beliau seperti jaman kecil saya dulu, cukup istirahat dan obat dari warung, sembuhlah. Menurut beberapa cerita lagi, beliau pernah operasi sesuatu penyakit, tapi tidak ada yang tahu. Tahu-tahu pulang sudah selesai operasi.
Kami menyimpulkan beliau tidak suka terlihat sakit, beliau ingin terlihat di mata anak-anaknya, pekerja-pekerjanya dan orang-orang disekitarnya selalu sehat, semangat dalam bekerja, tidak malas-malasan. beliau ingin selalu menyebarkan semangat HIDUP.
Kondisi yang membuat dada kami (para ustad) sesak, ketika membesuk beliau di RS. Wajah semangat tersebut berubah jadi pucat-pias. Kami tidak sampai hati.
Sebelum beliau sakit, di awal akhir tahun 2009 saya pernah ngobrol dengan seorang ustadz, bahwa warning 4/5 tahun paman itu kurasakan bukan hanya untuk kehidupan ku, tapi juga tentang pondok ini. Akan ada hal besar yang akan terjadi di pondok ini di tahun ini. Seperti yang kutuliskan diawal tulisan ini, saat itu aku menjadi suka menebak-nebak.
KATAKAN DENGAN DOA
I
Kemarin aku hanya bercanda.
aku tidak sungguh-sungguh dengan ucapan itu.
maafkan aku.
semoga aku tidak ge-er
dengan semua yang terjadi saat ini.
ku mohon perlakukanlah dengan baik
selayak kekasih yang akan balik
atau tangguhkan dia bersamaku
untuk mengarungi beberapa waktu
– kutahu : li kulli ummatin āajal-
May 25 at 9:04pm
Puisi di atas kutulis setelah Mbah Kung benar-benar dalam kesehatan yang semakin memburuk. Beliau harus di rujuk ke salah satu RS terbaik di Surabaya. Beliau di ICU.
Kami para Ustadz membesuk beliau. Melihat beliau berbaring di atas dipan ICU dengan berbagai alat komplek yang melengkapi, semakin perih, semakin menyayat.
KATAKAN DENGAN DOA
II
Terlalu rindu mungkin Dia padamu
Sehingga seakan pupus harapan untuk berhasil merayu Waktu
Agar sebentar meluangkan untuk bercengkerama sedikit lagi denganmu
Aku tidak tahu mengapa berat
Meringankan pikir-suka dengan doktrin niat
Padahal langkah mu sudah cukup hebat
Untuk ukuran sebuah pengorbanan
Untuk ukuran sebuah perjuangan
Cobalah ganti kau yang rayu
Siapa tahu doa kau lah yang justru melesat menembus haru
Aku sudah patah dan tak kuasa melihat diammu
dalam renung suci malam ini yang kelabu
-Untuk Mbah Kung-
Shobirin Saerodji
25 May and 30 Juni
2010
Setelah kurang lebih berpindah 3 kali rumah sakit, akhirnya beliau meminta pulang ke ndalem. Sebelum pulang beliau meminta agar pagar rumah dan pondok cat ulang.
Setelah beberapa hari di ndalem, akhirnya beliau berpulang menghadap Ilahi Rabb dengan tenang. Pada ba’dal magrib, Selasa 6 Juli 2010.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang menghadap Allah Swt. Almaghfurullah Mbah H. Rahmat (Allahuyarham). Pendiri PPM Ar-rahmat Bojonegoro, Hari ini (6/07/2010) pukul 18.25 wib. Allahummaghfirlahu, warhamhu wa’afihi, wa’fu ‘anhu. Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah irji’ii ila robbiki rodhiyatan mardhiyyah. fa…dkhulii fii ibaadi wadkhulii jannati. Amin.
July 6 at 8:04pm via Mobile Web
2. Untuk Pondok
Setelah kehilangan Figur sentral seorang Mbah Kung, Mbah H. Rahmat, tahun 2010 ini berlanjut pondok mengalami kehilangan-kehilangan semu yang berturut-turut. Pertama, Seorang dokter relawan yang selama ini menjadi andalan kami dalam keadaan kepepet untuk memberikan layanan konseling dan berobat gratis untuk para santri, juga para ustadz, keluarga ustadz bahkan sampai saudaranya keluarga ustadz.
Keputusan untuk menikah di bulan April 2010, menyebabkan dia juga mengambil keputusan tinggal di rumah yang berada di luar kompleks pondok. Walaupun masih sesekali mampir pondok, tapi secara kuantitatif, pondok sudah merasa kehilangan seorang dokter.
Pernikahan Sang Dokter ternyata juga diikuti oleh pernikahan-pernikahan ustad lain. Terhitung 4 dari 6 ustadz yang jejaka, tahun 2010 ini menikah. Bisa dibayangkan bagaimana chaos yang terjadi di pondok?. Terutama asrama para jejaka ustadz ketika malam hari. Sepi.
Ya walaupun tidak kehilangan secara kuantitas, tapi secara kualitas pondok sudah mengalami hal besar dengan menikahnya 4 orang ini.
3. Untuk Aku
Di tahun ini nanti (jika di ijinkan Allah) usiaku adalah 27 tahun. Maka ada titik ekstrapolasi lagi yang menginjeksiku untuk melewati tahun ini dengan lebih hidup lagi. Maka tahun ini injeksi nyawaku yang terbesar adalah (dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim) : MENIKAH!
Paragraf di atas adalah penutup tulisan Refleksi dan Injeksi tahun lalu.
Dengan mengucap Alhamdulillahirabbilalamin, aku telah menikahi secara resmi pada 14 Juli 2010 dengan seorang calon ibu dari anakku yang pernah ku kenalkan tulisannya di blog ini dengan judul : Manis-manis, Manis dan A Complicated Change.
Sebuah niat yang telah diinstallkan ke dalam hati saya melalui tulisan U-27 ternyata sejalan dengan Takdir Allah Swt.
Menikah, adalah sesuatu yang besar. Maka efeknya juga besar. Kualitas dan kuantitas saya ke pondok semakin berkurang dan berkurang. Kesungguhan kesungguhan dalam bekerja semakin positif. Banyak hal-lah pokoknya yang berubah setelah menikah.
Kalian pasti ingat dengan status FB ku yang ini :
“Percaya atau tidak, posting ini saya lakukan di atas pelaminan, dengan asesoris utuh, dan para tamu yang bejubel!
Lihatlah kawan, baru saja aku menikah, belum turun dari pelaminan tapi aku sudah berani bertindak aneh. Menikah memang membuat kau berperilaku aneh.
4. Untuk Pondok, Aku dan anakku dari OSN
Tahun ini juga tahun kenaikan titik puncak capaian dari bidang OSN. Seperti yang telah kuceritakan pada tulisan yang berjudul : Setelah Perunggu, sekarang Perak. tahun 2010 ini Biologi mempersembahkan Medali Perak, setelah perunggu tahun 2008 melalui ketelatenan dan kecerdasan Seorang Maulana Iffan Akbas. Santri “teraneh” yang pernah saya bimbing.
Pelajaran berharga dari tahun 2009 yaitu :
” kalau kamu tidak mau mengajari ilmu yang engkau punya itu sama dengan āngempet rahmate Gusti Allahā (menahan tersebarnya rahmat Allah: Ind).
Juga;
Jalan untuk menuju ke Roma ternyata tidak harus naik angkutan jurusan Roma. Biarlah saya banyak membimbing di tempat lain, doa saya adalah semoga keberkahan saya mengajar di tempat lain itu adalah berupa kemudahan Maula belajar mandiri melebihi kemudahan belajar dengan bimbingan saya.
Alhamdulillah. Maula telah di ridhai Allah untuk mengangkat lebih tinggi nama Pondok Ar-Rahmat di tingkat Nasional melalui OSN ini. Dan bolehlah sedikit saya berbangga dengan capaian anak didik saya ini. Terima kasih, anakku.
5. Untuk Keluarga Kecil dan Besarku
Tanpa sering ku sadari, saya sekarang sudah berkeluarga. Ya, keluarga kecil, dengan komposisi : Saya sebagai suami, dan istri saya tercinta.
Sementara keluarga besar, semakin bertambah besar karena keluarga istri saya sekarang masuk daftar keluarga yang harus dikunjungi ketika hari raya idul fitri. bertambahlah besar keluarga besar saya.
Kawan, sebenarnya terlalu dini kalau aku ceritakan sekarang. Tapi tidak apa-apa. Namanya kebahagiaan harus disharing dengan ikhlas dan rela.Ā Begini kawan, tahun ini, Keluarga kecilku menyumbang satu titik ekstrapolasi lagi. Mungkin ini adalah titik ekstrapolasi baru yang tertinggi, dipuncak-puncaknya puncak.
Ada beberapa keluarga kecil yang mencapai titik keberhasilan tertinggi diaspek apa saja. Uang, mobil, rumah, perusahaan, karir dan lain-lain telah terpuncaki,Ā tapi belum berhasil mencapai titik “keturunan”.Ā Maka anak adalah puncak-dari segala puncak pencapaian, bagi sebuah keluarga kecil.
Kawan, zaman sekarang ada sebuah kertas kecil sekitar 10 cm, yang ajaib. Suatu pagi-pagi -subuh- buta, istriku membawa kertas ajaib itu ke kamar mandi. Setelah dibawa kembali ke kamar, kertas tipis itu menunjukkan dua garis sejajar setelah dicelupkan ke (maaf) air seninya. Serta merta kami berdua berbahagia tak terkira karena melihat duaĀ strip sejajar yang mirip dengan lambang matematika “sama dengan” itu.
Setelah minggu ke 3 minggu dari kejadian tersebut, kami berdua mengunjungi dokter yang bergelar Sp.OG. walaupun tidak ada salah satu dari kami yang sakit. Sesuatu yang baru saya tuliskan tadi sering disebut orang-orang : PERIKSA.
Di ruang tunggu rumah praktek dokter Obstetri dan Ginekologi itu kami (aku dan istriku) seperti dua anak kecil yang mau beli permen di toko besar. Bingung, mau bilang beli apa.
Sedari Dulu II
Allah Maha Memberi
Sedari dulu.
aku diberi ini
aku diberi ituā¦
aku diberi yang tak kuminta
aku diberi apa saja yang kumohonkan
aku diperbolehkan meminta
bahkan aku diperintahkan memohon
aku harus semangat meminta
bahkan dosa jika aku putus asa
Engkau Maha Memberiaku bahagia menjadi abdi-Mu
yang selalu kau perintah untuk kepentingan kebaikanku.
ļ»æ
Bojonegoro, 16 November 2010
untuk semua nikmat yang kuterima.
ahyi ruhana fii qulubi khalqika ajmain.
Alhamdulillah, Kami berdua resmi akan menjadi Bapak dan Bunda dari janin kami yang saat ini berumur 10 pekan.
INJEKSI
Titik ekstrapolasi yang bertubi-tubi di tahun 2010 ini membuat aku jadi semakin semangat menghadapi tahun 2011 nanti.
Aku tidak perlu bertanya-tanya lagi injeksi apa yang harus ku installkan ke dalam hidupku. Sudah jelas. Urusan Pondok, sekolah dan keluarga kecil (dan besar) ku. Itu sudah cukup banyak menghasilkan titik-titik ekstrapolasi ditahun 2010 yang harus tercapai.
Untuk Pondok
Semoga aku bisa memberikan kontribusi nyata yang lebih banyak untuk pondok Ar-rahmat. Tidak cukup dengan medali, tapi ruh dan jasadku harus lebih banyak ku wakafkan kepadanya. Jika tahun ini banyak yang lolos CPNS seperti aku 2 tahun lalu, maka ada sesuatu yang harus ku korbankan untuk pondok, walaupun tidak pati obong seperti Dewi Setyowati, Istri Sinuhun Angling Dharma, tapi paling tidak ada yang lebih untuk pondok tercinta.
Untuk Tugas Negara
Sementara aku tidak terlalu berangan-angan besar untuk karir di sini, karena selama ini aku masih berlari dengan daya pikir-nalarku karena sudah berada di tempat yang lebih jauh dari tempat yang seharusnya aku tempati. Maksudnya, apa yang aku capai saat ini sudah lebih-lebih, dibanding kemampuanku sebenarnya. Maka hanya satu kata “BELAJAR TERUS” . Itu saja. (he he he… dua kata ya?. biarin!)
Untuk Keluarga Kecilku
Tahun 2011 ini, injeksi terbesarku adalah pada Anakku. Ah…. sungguh luar biasa, aku menyebut anakku. anak kandungku. Amazing…. . Aku ingat dawuh Kyai yang mengisi haflah pondok tahun kemarin. Bahwa anak itu bisa menjadi berkah, juga bisa menjadi fitnah (naudzubillah).Ā Maka quuratu a’yun, cahaya mata adalah harapan kami untuk anakku yang akan lahir ditahun 2011 ini nanti kupohonkan kepada Allah Swt, sepanjang selesai shalat lima waktu.
Semoga kesehatan untukmu dan bundamu.
Aku bahagia melewati akhir tahun 2010 ini.
Alhamdulillahirabbil alamin. Walaa haula wa laa quwwata illaa billah. (Choby)
Selamat tahun baru 1432 Hijriah / 2011 M.Ā Ā Semoga senantiasa bisa me-REFLEKSI semua yang berlalu agar ke depan menjadi lebih baik. Semoga bisa menemukan INJEKSI semangat dan cita-cita baru yang mengafinitasi kesuksesan di tahun depan.
Balen, 13 Desember 2010 / 7 Muharram 14332
Muhammad Shobirin Saerodji
(dedicated for my small family)
]} Komentarmu